Oleh: Pdp. Benedicta Shintya Manurung, S.H., M.Kn.
Ringkasan khotbah penulis dalam Ibadah Raya 1 GBI DOCK 4 Jayapura, 26 Desember 2021
1 Petrus 1: 22
Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Shalom, Jemaat Tuhan..
Kiranya damai sejahtera Allah selalu beserta dengan kita semua.
Selama Bulan Desember 2021, kita telah banyak belajar mengenai kasih Kristus yang menggerakkan persaudaraan.
Namun, perlu dipahami bahwa kasih persaudaraan yang dimaksud oleh Firman Tuhan bukan SEKADAR MELAKUKAN PERBUATAN BAIK atau good works, karena, agama lain pun melakukan perbuatan baik! Apa perbedaannya dengan kita dalam hal melakukan perbuatan baik? Perbedaannya ialah bahwa agama lain mengajarkan perbuatan baik tersebut dengan harapan semua perbuatan baik yang mereka lakukan dapat menghasilkan keselamatan.
Tidak dapat dipungkiri, bahkan orang yang tidak mengenal Tuhan pun mampu berbuat baik dengan alasan kemanusiaan.
Pada nats tersebut, Rasul Petrus mengatakan bahwa “kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran”. Kebenaran inilah yang kita percaya dan imani yaitu bahwa karena KASIH KARUNIA ALLAH yang mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal untuk mati menebus dosa-dosa kita.
Kekristenan mengajarkan hal yang berbeda!
Kekristenan berbicara mengenai KEKUDUSAN ALLAH YANG DIKENAKAN KEPADA KITA. Setiap orang Kristen adalah Kudus karena anugerah Allah, Inilah Injil yang kita kenal sebagai kabar baik itu!
Berikut ini beberapa ayat yang mengajarkan bahwa kekudusan yang dimiliki setiap orang percaya adalah anugerah:
1. Yohanes 17:17-20
“Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran. Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.”
Yesus berdoa bahwa Ia menguduskan diri-Nya agar murid-murid-Nya dan kita semua yang percaya dalam pemberitaan Injil dapat dikuduskan dalam kebenaran.
2. Efesus 2:8-9
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”
Rasul Paulus secara gamblang mengajarkan bahwa karena kasih karunia kita diselamatkan! Itu bukan hasil usaha kita, tetapi pemberian Allah! Keselamatan kita bukan hasil pekerjaan kita!
Allah mengaruniakan kita keselamatan, namun Ia tahu bahwa kita tidak mampu untuk terus mempertahankan kekudusan, keselamatan yang diberikan oleh-Nya. Maka kekudusan tersebut dengan tanpa henti Allah berikan kepada kita.. karena kasih karunia. Seperti apa bentuk kekudusan Allah yang dikenakan kepada kita?
1. Pemberitaan Firman Allah
Setiap hari kita lupa terhadap Injil, maka kita terus perlu diingatkan Injil. Setiap kali kita mendengarkan Firman, mendengarkan pemberitaan Injil, maka akan timbul iman. Sebab iman timbul dari pemberitaan akan Firman Allah. Di saat kita menerima, mengimani setiap Janji-janji keselamatan dari Firman Allah yang murni, maka kekudusan Kristus dikenakan kepada kita.
2. Sakramen Baptisan
Baptisan adalah pekerjaan Allah.Kita dimampukan percaya kepada kebenaran, ialah karya Roh Kudus. Melalui baptisan, maka manusia lama kita dikuburkan bersama dengan kematian Kristus, dan kita bangkit bersama Kristus, sebagai manusia baru, ciptaan baru. Adam yang lama telah mati. Maka melalui baptisan yang kita terima dengan iman, kekudusan Kristus dikenakan kepada kita.
Baptisan tidak hanya berlaku 1 kali seumur hidup. Melainkan sepanjang hidup kita. Di saat kita jatuh ke dalam dosa, dan Roh Kudus menegur kita, kita diingatkan dengan baptisan kita. Bahwa kita sudah ciptaan baru di dalam Kristus, kita telah dirampas dari ikatan dosa. Maka kita terus dapat bertahan dalam iman kita.
Baptisan penting untuk keselamatan kita! Membantu kita untuk tetap pada iman yang benar di dalam Yesus Kristus!
3. Sakramen Perjamuan Kudus
Sakramen ini dilakukan pertama kali oleh Yesus sendiri. Ia mengatakan bahwa “Inilah tubuh-Ku…” “..Inilah darah-Ku..”. Tubuh dan darah Kristus yang telah tercurah bagi kita untuk pengampunan dosa kita. Setiap kali kita bersekutu dengan tubuh dan darah Kristus, kita diingatkan kembali atas karya agung Kristus. Di saat kita bersekutu dengan tubuh dan darah Kristus, kekudusan Kristus dikenakan kepada kita sebab Persekutuan adalah lawan dari segala bentuk keterpisahan, keterpisahan kita umat CiptaanNya karena dosa telah dihapuskan melalui Perjamuan Kudus.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan kekudusan kita ialah inisiatif Allah. Keselamatan yang diberikan kepada kita ialah ANUGERAH. Paket lengkap telah diberikan oleh Allah. Tidak ada satu titik pun usaha manusia yang mampu untuk menambahkan kekudusan ke dalam dirinya. Setelah kita sadari bahwa kekudusan kita adalah 100% pekerjaan Allah, kita dengan dimampukan untuk mengasihi sesama kita:
1. Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu (Mat 5:44)
Ini adalah perintah dari Kristus sendiri, bahwa kita harus mengasihi musuh kita, bahkan mendoakan mereka.
Sebagaimana kita dahulu adalah seteru Allah sebab kita semua adalah orang-orang berdosa. Siapapun yang menghambakan diri terhadap dosa ialah musuh Allah. Namun, karena kasih-Nya yang begitu besar, kita telah diampuni, dibenarkan oleh karena Yesus Kristus.
Apa hak kita untuk tetap membenci musuh kita?
Mari kembali memohon ampun kepada Allah, agar Roh Kudus menguatkan kita. Sebagaimana doa yang telah diajarkan Kristus: “Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.”
Dengan mengingat Injil, mengingat pengampunan Kristus kepada kita, kita dimampukan mengasihi musuh kita.
2. Melaksanakan Hukum Taurat, bukan supaya selamat, tetapi karena perintah Allah. Dan kita sebagai ciptaan baru tentunya senang melakukan perintah Allah. (Titah kelima-kesepuluh untuk kasih terhadap sesama)
3. Mengasihi orang terkecil
Apa yang kita lakukan kepada saudara kita terkecil, kita telah melakukannya untuk Kristus.
Perbuatan baik kita terhadap sesama ialah ungkapan suka cita kita karena Allah telah lebih banyak melakukannya terlebih dahulu Kasih kepada kita sehingga kita dengan sukarela mengasihi sesama melebihi siapapun di dunia ini dengan demikian orang-orang disekitar kita dapat merasakan Kristus melalui kita. Kasih Kristus yang begitu besar itu tidak mungkin dapat kita simpan sendiri, maka sesama kita juga harus merasakan kasih-Nya melalui kita.
Kiranya kita terus menyadari bahwa keselamatan dan kekudusan yang kita terima ialah ANUGERAH, dan anugerah yang kita terima itu dapat kita membagikan kasih kepada sesama kita, sehingga mereka juga dapat merasakan kasih Tuhan melalui kita, dan dapat menerima keselamatan yang telah Tuhan sediakan bagi mereka yang menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat. Amin. Terpujilah Allah.